Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 05 Desember 2013

Pasukan pemberontak oposisi Suriah

Koalisi Nasional Oposisi Suriah pada Sabtu menolak tawaran Iran untuk berbicara dengan rezim Presiden Bashar Al Assad yang dikatakan bahwa tawaran itu tidak serius dan menyebut Teheran sebagai bagian dari masalah.

"Inisiatif Iran tidak serius dan tidak memiliki kredibilitas politik," kata kelompok oposisi dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu diungkapkan setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Kamis bahwa pemerintahnya akan memfasilitasi dialog antara pemerintah Suriah dan oposisi di negara tersebut.


"Kita harus bersama untuk kerja konstruktif dalam dialog nasional, apakah di Suriah atau Bahrain. Kita harus membuat atmosfer di mana masyarakat di wilayah dapat memutuskan nasib mereka sendiri," kata Rouhani dalam tulisannya di Washington Post.

Namun oposisi Suriah mengatakan hal itu sangat skeptis yang merupakan sekutu Presiden Bashar, dan menyebut Teheran bagian dari masalah."Itu akan lebih berguna apabila pemimpin Iran menarik ahli militernya dan pejuang dari wilayah Suriah," kata koalisi.

 Oposisi Suriah telah lama menuduh bahwa Iran mengirimkan personil militernya untuk mendukung pasukan Presiden Bashar dalam melawan para pemberontak.

Iran juga merupakan kunci dukungan dari pergerakan Hizbullah Lebanon, yang mengirimkan pejuang untuk memperkuat angkatan bersenjata Suriah dalam pertempuran kunci. Terutama mereka merebut kembali kota pusat strategis Qusayr pada bulan Juni.

Teheran juga mendorong rezim dengan memberikan bantuan dana kepada pemerintah.
Rouhani, seorang moderat dalam politik Iran, telah membuat beberapa kebijakan diplomatik sejak terpilih dalam pemilu Juni lalu. Dan ada spekulasi bahwa dia akan bertemu Presiden Obama di sela-sela pertemua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pekan mendatang.

source : http://www.republika.co.id

Artikel Terkait:

0 komentar :