Kebakaran hutan dan Lahan (Kahutla) di
Lingkungan Desa Tanjung Padang, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan
Meranti semakin mengkhawatirkan, Bahkan, akibat kebakaran hebat itu juga
melumpuhkan aktifitas pekerjaan warga hingga aktifitas Kantor Desa.
Kepala Desa Tanjung Padang, Abu Sofian, saat dihubungi riauterkini.com, Selasa (25/3/2014) malam menyebutkan. Amukan si jago merah di lingkungan Desanya itu telah meluluh-lantakkan puluhan hektar kebun karet dan sagu milik warga, sehingga membuat seluruh warga dan aparatur desa terus bersiaga disetiap titik api.
"Kami terus berupaya agar api tidak menjalar lebih luas hingga masuk kepemukiman warga,"Katanya.
Sebelumnya, keluarga Herman dan Haryati juga mengungkapkan, bahwa mereka sudah beberapa pekan belakangan ini terus berjaga-jaga dilokasi kebakaran bersama anak-anaknya. mereka berupaya membatasi api agar tidak membakar kebun karet mereka yang lebih kurang 1 hektar.
"Semenjak kebakaran, Kami terus berjaga-jaga. takut kebun karet kami ini terbakar semakin meluas. Tidur dan makan pun kami tak nayaman disini," ungkap Haryati yang terus saja menyiram air dilokasi kebakaran yang sudah merambah ke kebun miliknya itu.
Pasangan suami isteri beranak empat Itu mengaku kalau kebun karet tersebut satu-satunya sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Kebun inilah untuk kami bergantung hidup. Untuk kebutuhan sekolah dua orang anak kami," tutur Haryati.
Menyangkut hal itu, selain berusaha untuk mencari solusi agar kebakaran disana bisa segera diantisipasi, Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi juga sudah mengintruksikan Kepala Dinas Sosial untuk segera menyalurkan logistik, seperti makanan dan lain sebagainya kepada masyarakat disekitar kebakaran.
sumber : http://www.riauterkini.com
Kepala Desa Tanjung Padang, Abu Sofian, saat dihubungi riauterkini.com, Selasa (25/3/2014) malam menyebutkan. Amukan si jago merah di lingkungan Desanya itu telah meluluh-lantakkan puluhan hektar kebun karet dan sagu milik warga, sehingga membuat seluruh warga dan aparatur desa terus bersiaga disetiap titik api.
"Kami terus berupaya agar api tidak menjalar lebih luas hingga masuk kepemukiman warga,"Katanya.
Sebelumnya, keluarga Herman dan Haryati juga mengungkapkan, bahwa mereka sudah beberapa pekan belakangan ini terus berjaga-jaga dilokasi kebakaran bersama anak-anaknya. mereka berupaya membatasi api agar tidak membakar kebun karet mereka yang lebih kurang 1 hektar.
"Semenjak kebakaran, Kami terus berjaga-jaga. takut kebun karet kami ini terbakar semakin meluas. Tidur dan makan pun kami tak nayaman disini," ungkap Haryati yang terus saja menyiram air dilokasi kebakaran yang sudah merambah ke kebun miliknya itu.
Pasangan suami isteri beranak empat Itu mengaku kalau kebun karet tersebut satu-satunya sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Kebun inilah untuk kami bergantung hidup. Untuk kebutuhan sekolah dua orang anak kami," tutur Haryati.
Menyangkut hal itu, selain berusaha untuk mencari solusi agar kebakaran disana bisa segera diantisipasi, Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi juga sudah mengintruksikan Kepala Dinas Sosial untuk segera menyalurkan logistik, seperti makanan dan lain sebagainya kepada masyarakat disekitar kebakaran.
sumber : http://www.riauterkini.com
Artikel Terkait:
Berita Terkini
- Gubernur Riau Kukuhkan Paskibra Provinsi Riau
- Prediksi Final Piala Dunia 2014 Germany VS Argentina
- Germany Menang Telak 7-1 Hadapi Brazil
- Bejat, Gadis 8 Tahun Dicabuli di Teras Rumah Bersalin
- Bandar Seikijang Raih Juara Umum MTQ ke XIII Tingkat Kabupaten Pelalawan
- Lulus SMA, Warga UEA Harus Ikut Wajib Militer
Riau
- Gubernur Riau Kukuhkan Paskibra Provinsi Riau
- Bejat, Gadis 8 Tahun Dicabuli di Teras Rumah Bersalin
- Bandar Seikijang Raih Juara Umum MTQ ke XIII Tingkat Kabupaten Pelalawan
- Korban Tenggelam Di Tanjung Putus Sungai Kampar Pelalawan Berhasil Ditemukan
- Tiba di Kabupaten Meranti, Julia Perez Disambut Teriakan "Aku Rapopo"
- Lagi,SBT Pelalawan Lebih Tingkatkan Kebersamaan Antaranggota
0 komentar :
Posting Komentar