Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 Januari 2014

duri
DURI - Puluhan tokoh Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR) Duri, Senin, (27/1/14) terlihat berkumpul di Mapolsek Mandau. 

Sejumlah tokoh terlihat sudah berada di ruang pelayanan Polsek Mandau, sebagian lagi terlihat berdiri di halaman Polsek Mandau. Mereka mendatangi Polsek Mandau untuk mempertanyakan kasus pemerasan dan pemerkosaan yang sudah dilaporkan sejak 2 Januari 2014 lalu. Terlihat tokoh IKBRD Agus Aritonang, Haposan Sidabutar dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut Haposan Sidabutar, mereka ingin menjumpai Kapolsek Mandau untuk mempertanyakan kelanjutan penyelesaian kasus pemerasan dan pemerkosaan yang menimpa warga Batak, Kamis (2/1/14) lalu. "Rencananya kami mau datang ramai-ramai bawa spanduk untuk menunjukkan bahwa kami sangat berharap polisi bisa merespon kasus ini. Kasusnya sudah dilaporkan sejak 2 Januari lalu, tapi hingga sekarang pelaku masih bebas berkeliaran," ujarnya.

Dijelaskan Haposan yang didampingi tokoh IKBRD lain, kasus itu berawal ketika pasangan kekasih tertangkap tangan di Jalan Siak Duri oleh pemuda setempat. Mereka tak berkutik saat pemuda setempat memergoki aksinya. Ujung-ujungnya mereka diminta membayar uang perdamaian Rp15 juta yang kemudian setelah dinegokan sampailah pada kata sepakat sebesar Rp4 juta dan harus di setorkan malam itu juga.

"Perbuatan pemuda setempat itu sudah tak manusiawi. Mereka yang tertangkap tangan ini disuruh berhubungan dan divideokan. Setelah itu yang pria diminta menyediakan uang dan harus disetorkan malam itu. Saat sang pria pergi, si wanitanya diperkosa bergilir. Ini yang buat kami geram. Jelas-jelas siapa pelakunya tapi dibiarkan dan kasusnya dibiarkan berlarut," sesalnya.

Ditambahkannya, pelaku utama kasus itu jelas orangnya. Malah sejumlah anggota IKBRD sudah mendatangi kediamannya tapi tak mau ribut. "Kediamannya jelas dan handphone-nya pun masih aktif, tapi kok dibiarkan," sesal mereka lagi.

Terkait kedatangan puluhan tokoh IKBRD tersebut, Kapolsek Mandau Kompol Jose DC Fernandes melalui Panit I Reskrim Ipda Ismanto Wibowo, ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihak Kepolisian sudah berusaha mencari pelaku. "Tim Opsnal terus bergerak dan kasusnya tetap kami proses," jelasnya.


riauterkini.com

Artikel Terkait:

0 komentar :