TEMBILAHAN-Ponton bermuatan kayu sebanyak 4000 kubik milik PT
Sumatera Riang Lestari (PT SRL) yang terbakar, Kamis (24/1/14) ternyata
akan bertolak menuju Perawang, Kabupaten Siak.
Kayu muatan ponton ini terbakar di tengah Sungai Indragiri setelah meninggalkan pelabuhan PT Sumatera Riang Lestari (PT SRL) di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas.
Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo melalui Kasat Polair, AKP Supandy menyatakan, tugboat yang menggandenh ponton Capricorn 57 berisikan kayu chip milik PT SRL ini bertolak dari dermaga di Desa Bayas Jaya pukul 21.45 Wib, Kamis (23/1/14) lalu.
"Saat ponton yang membawa sekitar 4000 kubik kayu chip ini sedang melintas
di perairan Sungai Indragiri di kawasan Parit 4 Tembilahan Hulu, Jum'at
(24/1/14) sekitar pukul 09.35 Wib (bukan pukul 13.30 Wib, red), tiba-tiba
kayu diatas ponton ini terbakar," ujar Kasat.
Para awak tugboat baru sadar terjadi kebakaran diatas ponton, setelah diberitahu pengguna pompong yang kebetulan melintas di lokasi.
Para petugas terdiri TNI, Syahbandar, Polri dan petugas Damkar yang berada di sekitar untuk melakukan pemadaman, tidak berani terlalu mendekat, dikarenakan mendapat informasi bahwa ponton bisa saja meledak, karena kuatnya panas yang ditimbulkan dari kebakaran kayu ini.
Sehingga mereka hanya berjaga-jaga dengan mengitari lokasi kebakaran menggunakan speedboat. Dalam waktu sekitar 6 jam, si jago merah masih terus melalap kayu diatas ponton tersebut, apalagi memang tidak ada upaya pemadaman secara maksimal dilakukan petugas.
Pihak perusahaan belum dapat dikomfirmasi mengenai besaran kerugian yang mereka alami akibat musibah ini, namun diperkirakan mencapai miliaran. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak Polres Inhil.
Kayu muatan ponton ini terbakar di tengah Sungai Indragiri setelah meninggalkan pelabuhan PT Sumatera Riang Lestari (PT SRL) di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas.
Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo melalui Kasat Polair, AKP Supandy menyatakan, tugboat yang menggandenh ponton Capricorn 57 berisikan kayu chip milik PT SRL ini bertolak dari dermaga di Desa Bayas Jaya pukul 21.45 Wib, Kamis (23/1/14) lalu.
Para awak tugboat baru sadar terjadi kebakaran diatas ponton, setelah diberitahu pengguna pompong yang kebetulan melintas di lokasi.
Para petugas terdiri TNI, Syahbandar, Polri dan petugas Damkar yang berada di sekitar untuk melakukan pemadaman, tidak berani terlalu mendekat, dikarenakan mendapat informasi bahwa ponton bisa saja meledak, karena kuatnya panas yang ditimbulkan dari kebakaran kayu ini.
Sehingga mereka hanya berjaga-jaga dengan mengitari lokasi kebakaran menggunakan speedboat. Dalam waktu sekitar 6 jam, si jago merah masih terus melalap kayu diatas ponton tersebut, apalagi memang tidak ada upaya pemadaman secara maksimal dilakukan petugas.
Pihak perusahaan belum dapat dikomfirmasi mengenai besaran kerugian yang mereka alami akibat musibah ini, namun diperkirakan mencapai miliaran. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak Polres Inhil.
Artikel Terkait:

0 komentar :
Posting Komentar