Lionel Messi membalas semua kritikan
terkait dengan produktivitasnya yang belakangan ini mengalami penurunan.
Dua gol yang merobek jala AC Milan pada penyisihan Grup H Liga
Champions di Camp Nou, Rabu (6 / 11), menjadi pembuktian Messidona tak
kehilangan akurasi dan ketajaman. Sukses tersebut tak hanya membawa
Barcelona menuju kemenangan 3 – 1, juga meloloskan klub Katalan itu ke
babak 16 besar. Messi disorot karena belum mencetak gol selama tiga
pertandingan sebelum meladeni Milan.
Fakta tersebut menerbitkan isu bahwa
penyerang asal Argentina itu tengah mengalami paceklik gol. Bisa
dimaklumi, lantaran pemain dengan bayaran sangat mahal itu biasanya
selalu berhasil menjebol gawang lawan setiap kali merumput. Berbagai
teori pun bermunculan terkait mandulnya Messi di lapangan. Psikologis
Messi ditengarai terganggu karena isu penggelapan pajak yang dituduhkan
kepadanya. Faktanya, dia sempat menjalani persidangan beberapa waktu
yang lalu. Ada juga yang mengatakan ini diakibatkan cedera yang tengah
dialaminya. Diduga bomber yang kini berusia 26 tahun tersebut belum
bugar sepenuhnya.
Apa pun alasannya, teori tersebut kini
sudah berhasil dipatahkan oleh nya (Messi). Messi mematahkan kritik
setelah berhasil mengeksekusi 12 pas di menit ke – 30. Barcelona
mendapat hadiah penalty setelah Neymar dijatuhkan di kotak terlarang.
Gol tuan rumah berikutnya dicetak Sergio Busquet sekitar 10 menit
berselang dengan memanfaatkan assist Xavi Hernandez. Milan sempat mendapat angin segar ketika Gerard Pique melakukan gol bunuh diri jelang turun minum.
Tapi, harapan Milan untuk meraih poin
punah setelah Messi menambah pundi – pundi gol nya sebelum peluit
panjang dibunyikan. Alhasil, pasukan Gerardo Martino itu dipastikan
lolos ke fase knock – out Liga Champions untuk 10 kali secara
beruntun. Barcelona kini memimpin klasemen Grup H dengan 10 poin dari
empat pertandingan. Mereka unggul lima angka dari Milan yang berada di
posisi kedua dengan dua pertandingan tersisa. Seperti yang dikatakan
Martino, “Ini berarti tekanannya hilang. Tapi, kami punya kewajiban
untuk merebut posisi puncak,” ujar nya seperti yang dilansir Marca.
Apa yang telah ditunjukkan Messi juga
bisa dianggap sebagai genderang perang dalam perebutan top skor Liga
Champions. Dia sekarang mengumpulkan enam gol dan tertinggal dua gol
dari Cristiano Ronaldo. Ini melengkapi hattrick kala melumat Ajax
Amsterdam dengan perolehan skor 4 – 0 dan satu gol waktu imbang 1 – 1
kontra Milan di perjumpaan sebelumnya. Hal ini turut pula mengukuhkan
persepsi Milan sebagai mangsa favorit Messi di kancah Eropa. Pemain
kelahiran Rosario itu kini telah mencatat rekot delapan kali merobek
jala I Rossoneri dalam delapan pertemuan selama dua tahun terakhir.
Selanjutnya Bayer Leverkusen (dua
pertemuan) dan Arsenal (empat pertemuan) yang sudah dibobol nya sebanyak
enam kali. “Kami sangat mengenal Messi. Dia selalu tampil ganas di
depan gawang lawan. Kami berharap dia tidak berhenti mencetak gol. Kami
sudah mewujudkan misi (lolos ke babak gugur). Saya rasa kami sudah
bermain sangat bagus,” tandas Busquets. Tak hanya Messi menjadi
protagonist kemenangan Barcelona, Xavi juga menorehkan rekor penting di
Liga Champions. Dia tercatat sebagai pemain nomor tiga yang paling
sering tampil di kompetisi paling elit di Eropa itu. Menurut catatan Marca, laga kontra Milan menjadi penampilan ke 141 Xavi dalam 16 tahun tampil di Liga Champions.
Torehan itu menggeser mantan pemain
Milan, Paolo Maldini, dengan 140 laga. Sementara dua pemain di atas Xavi
adalah Ryan Giggs (147) dan Raul Gonzalez (144). Peluang Xavi menembus
rekor tertinggi masih terbuka jika Barcelona melaju ke final pada musim
ini. Hingga final, laga Liga Champions memainkan Sembilan pertandingan
lagi. Total, Xavi membukukan 11 gol dari 141 laga.
Artikel Terkait:
0 komentar :
Posting Komentar