Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 05 Februari 2014

SELATPANJANG - Setelah sekian jam aksi demo ribuan warga di depan Kantor PLN Rayon Selatpanjang tak kunjung usai, dan Kepala PLN Rayon Selatpanjang, Dodi Prariyadi, Selasa (4/2/2014) malam tadi tidak berada ditempat, Akhirnya kedatangan lansung Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi dilokasi berhasil menstrilkan ribuan pendemo.

Karna, orang nomer satu dikepulauan meranti itu berjanji, jika pihak PLN tidak bisa mengatasi masalah ini, maka Pemkab sendiri yang akan mengambil alih listirik di Kota Selatpanjang.


Kehadiran Bupati Kepulauan Meranti ditengah ribuan pendemo itu juga didampingi Sekdakab Kepulauan Meranti, Drs Iqaruddin MSi, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi dan Kepala Distamben, Herman yang dijaga ketat dari pihak Keamanan.
Pada awalnya, sejumlah pejabat tinggi Kepulauan Meranti ini berdiri dihadapan, namun ribuan pendemo tidak juga kunjung berhenti berteriak dan tetap sesekali melemparkan kantor PLN Rayon Selatpanjang dengan batu yang menyebabkan kaca pintu dan jendela pecah.

Pihak Pemkab dan Kepolisian Meranti terlihat kewalahan untuk menenangkan pendemo, sebab tidak ada pengeras suara. Teriakan-teriakan ribuan pendemo mengalahkan suara Bupati dan Kapolres. Meski sempat juga menggunakan Handy Talki (HT) sebagai pengeras suara.
 Upaya ini juga tidak membuahkan hasil. Pendemo tetap saja meneriaki dan melemparkan batu ke kantor PLN. Kemudian terlihat Irwan mencoba memberikan penjelasan kepada Warga kota Selatpanjang yang berdemo dengan menggunakan pengeras suara (megafon, red). Upaya ini rupanya belum juga membuahkan hasil yang maksimal.

Akhirnya, Bupati meminta perwakilan warga yang berdemo untuk berbicara langsung dengan pihak PLN dan dirinya. Ketika di ruangan, tidak ditemukan Kepala PLN Rayon selatpanjang, tapi ada salah seorang pihak petugas di Mesin PLN. Bupati Meranti minta menghidupkan lampu untuk masyarakat.

"Tolong hidupkan lampu untuk masyarakat dulu. Tapi masyarakat perlu menyadari ini tidak bisa semua, harus gantian hidupnya," kata Bupati.

Pada kesempatan itu, disampaikan salah satu perwakilan pendemo, sebenarnya mereka bisa saja terima kalau memang ada pemadaman bergilir, hanya saja PLN harus memberikan jadwal yang pasti agar masyarakat tidak resah, bukan memberi alasan yang tidak jelas

"Kami bisa terima kalau ada jadwal pasti giliran mati. Ini ada daerah yang sampai dua hari tak hidup-hidup. Tolonglah ada jadwal pasti mati bergilir itu," katanya.

Usai meminta PLN menghidupkan lampu untuk masyarakat, akhirnya rombongan yang berunding di dalam Kantor PLN keluar dan meninggalkan lokasi. Tidak lama terlihat masyarakat yang memadati jalan mulai membubarkan diri.

Karna setelah menghubungi lansung Kepala PLN Rayon Selatpanjang melalui seluler petugas PLN dilokasi, Dihadapan perwakilan Pendemo, Bupati Kepulauan Meranti berjanji, jika Pihak PLN tidak bisa mengatasi masalah ini, maka Pemkab Kepulauan Meranti yang akan mengambil alih.

"Jika pihak PLN tidak juga bisa menyelesaikan masalah ini, Maka kita sendiri (Pemkab Kepulauan Meranti, Red) yang akan mengambil alih listrik disini nantinya, biar PLN pergi saja,"Tegas Bupati Irwan dihadapan perwakilan Pendemo.


sumber : riauterkini.com

Artikel Terkait:

0 komentar :