Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 12 Februari 2014

JAKARTA-APRIL Indonesia hari ini menginformasikan akan mulainya awal musim kebakaran hutan dan lahan di Sumatera . Hal ini mengakibatkan kabut asap untuk periode cukup panjang diatas wilayah Asia Tenggara pada tahun 2014 .

Pembuat Pulp dan kertas terbesar kedua di Asia, APRIL melaporkan terdapat 55 kebakaran di sekitar perkebunan dalam lima minggu pertama tahun ini . Dengan cuaca panas dan kering di kawasan berhutan lebat Sumatera , jumlah ini diperkirakan akan meningkat.

"Hanya butuh lima hari tanpa hujan untuk membuat lahan menjadi kering dan terjadi peningkatan masyarakat untuk melakukan pembakaran, " kata MP Periasamy, Technical Services Head APRIL di Provinsi Riau, Sumatera. "Dan diramalkan cuaca kering ini akan berlangsung hingga pertengahan Maret nanti " lanjutnya.

Pembakaran lahan secara liar adalah fenomena tahunan di Sumatera . Ini adalah cara yang paling efisien dan murah bagi petani untuk membuka lahan. Sepanjang musim kemarau di Indonesia, Juni hingga Oktober, terdapat ratusan pembakaran lahan secara ilegal. Hal ini tentu saja menimbulkan kabut asap yang menyelimuti Sumatera hingga menyebar negara tetangga.

Dengan rendahnya curah hujan hingga akhir Januari ini, di sumatera pembakaran telah terjadi mulai awal tahun. Tercatat lebih dari 320 hektar hutan terbakar disekitar hutan tanaman APRIL. Angka itu semakin besar jika ditambahkan dengan oleh titik api yang ada di seluruh Sumatera. Selain mengancam kualitas udara, kebakaran juga dapat mengancam perkebunan akasia terbarukan yang memasok kayu untuk pabrik APRIL di Riau .

APRIL mencatat sekitar 15 hektar tanaman industri yang telah rusak oleh kebakaran yang menyebar dari hutan atau lahan yang berbatasan . dalam kurun waktu lebih satu dekade Perusahaan telah menegakkan kebijakan lahan tanpa bakar (no burn policy) secara benar untuk meminimalkan kerugian dan Dompak negative lebih lanjut. Ditambahkan juga bahwa telah sepenuhnya dilaksanakan deteksi kebakaran dan tindakan pencegahan lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini Mereka termasuk :

Pengamatan rutin harian dari darat dan udara
Pelacakan / Penginderaan atelit , dan
Melakukan pelatihan penanggulangan dan pemadam kebakaran bagi karyawan APRIL dan masyarakat di desa sekitar .

APRIL memiliki lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran untuk menanggulangi kebakaran pada 2014. Ditambahkan juga, saat ini petugas tersebut sedang berjuang memadamkan 11 kebakaran yang mengancam hutan tanaman milik perusahaan, semua insiden kebakaran ini dilaporkan lepada pihak keamanan setempat. Bahaya kebakaran saat ini dianggap ekstrim, dengan tingkat ancaman paling parah dalam sistem skala empat tingkatannya. APRIL telah menempatkan staf untuk mengatur petugas pemadam kebakaran bersiaga dengan peralatan dalam 24 jam tiap harinya, termasuk pembom air di udara.
 APRIL secara rutin setiap sore memantau citra satelit diatas wilayah Sumatera untuk mendeteksi ancaman api. Apabila teridentifikasi adanya ada peningkatan suhu disuatu wilayah dari hasil pantauan tersebut, maka perusahaan segera mengirimkan kru ke wilayah yang terpantau sebagai titik panas (hotspot) tersebut. Serta dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lapangan untuk memastikannya, dan hanya sejumlah kecil titik panas yang merupakan kebakaran yang sebenarnya.

RAPP dan Pemkab Pelalawan Gelar Pasukan Apel Siaga karhutla

Bertempat di halaman kantor bupati Kabupaten Pelalawan, tim pemadam kebakaran (Firefighter) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bersama dengan pemadam kebakaran Kabupaten Pelalawan dan pasukan dari Kepolisian Resor (Polres) Pelalawan ikut serta dalam apel siaga penganggulangan kebakaran hutan dan lagan (karhutla) pada hari senin 10/02 kemarin.

Disaksikan oleh Kapolres Pelalawan dan AKBP Aloysius Suprijadi seluruh peserta upacara dan undangan yang hadir, Bupati Pelalawan HM Harris mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasinya terhadap tim pemadam kebakaran RAPP yang telah terlibat aktif dalam menanggulangi karhutla di wilayah kabupaten Pelalawan selama ini. Bupati juga minta dukungan Polres jika terjadi hambatan yang timbul di lapangan terhadap tim pemadam kebakaran dari masyarakat atau oknum pembakar lahan.

Pada kesempatan itu tim firefighter RAPP tampil dengan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran disertai personil yang terlatih. Bupati dan Kapolres diakhir kegiatan menyempatkan diri berdialog dan memberi semangat lepada tim firefighter RAPP dalam melaksanakan tugas melindungi wilayah kabupaten Pelalawan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan

Artikel Terkait:

0 komentar :