KAMPAR-Ribuan masyarakat Kampar tumpah di lapangan bola depan Kantor
Camat Kampar di Air Tiris. Selain ingin menyaksikan pelantikan Kepala Desa Limau
Manis Abdul Manaf, Naumbai Mukarromi, Rumbio Adi Syaputra dan Ranah Doni Ariyanto,
mereka juga mau melihat pembagian paket bantuan untuk 2056 anak-anak SD se-Kecamatan
Kampar Rabu (22/1/13).
Adalah 10 orang siswa SD yang menjadi perwakilan penerima paket bantuan itu. empat orang dari SDN 01, dari SDN 04 dan 05 masing-masing tiga orang. Mereka, ada yang anak petani, ada pula anak tukang cuci. Bupati Kampar Jefry Noer, Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana dan Kadis Pendidikan Jawahir pun turun tangan memasang sepatu, baju para bocah itu. Eva juga memasangkan langsung kerudung baru buat yang siswi.
Lepas melantik empat Kepala Desa tadi, Jefry langsung mewanti-wanti supaya para kepala desa menganggap kalau jabatan yang baru saja disandang, jangan dijadikan sebagai anugerah. “Tapi jadikanlah amanah. Supaya saudara tidak menjadi pejabat yang harus dilayani. Jadilah pelayan masyarakat,” pinta Jefry saat didaulat memberikan arahan.
Saat ini kata Jefry, Pemkab Kampar punya misi yang teramat berat; mewujudkan Lima Pilar Pembangunan yang dikerucutkan menjadi Tiga Zero. Zero Kemiskinan, Pengangguran dan Rumah Kumuh.
Sukses atau tidak program Lima Pilar tadi kata Jefry, tergantung pada komitmen bersama. komitmen pemerintah hingga ke Rukun Tetangga dan masyarakat. “Peran Kepala Desa sangat penting untuk mewujudkan program Lima Pilar itu. Sosialisasikan dan kemudian semangati masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan program pembangunan yang sedang kita gesah,” pintanya.
Kalau Kepala Desa sudah membikin surat tanah mahal, rekomendasi KTP dan biaya administrasi lainnya mahal, itu sama saja si Kepala Desa tidak mendukung program Pemkab Kampar. Boro-boro mendukung, ulah si Kepala Desa tadi justru akan memancing antipasti masyarakat.
Kepala Desa kata Jefry jangan mencari kesejahteraan dari jabatan. “Saya tahu, Kepala
Desa juga masuk dalam kategori masyarakat miskin, jika kita merujuk pada indikator
masyarakat miskin yang dibikin oleh Pemkab Kampar. Sebab gaji Kepala Desa cuma Rp
1,3 juta. Asal tahu saja, masyarakat yang punya anak dua dengan penghasilan Rp 1,3
juta per bulan, itu masuk kategori masyarakat miskin,” ujar Jefry.
Kalau mau sejahtera katanya, Kepala Desa musti inovatif. Musti punya jiwa enterpreneur. “Bikin lah usaha. Mau pertanian, perikanan atau peternakan, tak jadi soal. Kalau ilmunya belum ada, ikutlah pelatihan P4S di Kubang,” kata Jefry.
Pokoknya kata Jefry, masyarakat Kampar yang tulang rusuknya tidak panjang pasti akan sejahtera. Sebab itu tadi, sejak 2012 lalu, Pemkab Kampar sudah membikin program peningkatan ekonomi lewat pelatihan dan kemudian dipinjami dana bergulir. “Tapi kalau tulang rusuknya panjang alias pemalas, ya nggak bakalan sejahtera,” katanya.
Sama halnya pada momen pelantikan kepala desa di Kecamatan Bangkinang, Tapung dan Tapung Hulu, Jefry juga mengingatkan kepada semua masyarakat dan penyelenggara pendidikan, bahwa saat ini, biaya pendidikan dari SD hingga SMA sudah gratis.
Tak ada yang namanya pungutan ini itu. “Jangan ada saya dengar pungutan untuk uang bangku, daftar ulang dan segala macamnya. Kalau ketahuan ada yang melakukan itu, tanggung sendiri akibatnya,” Jefry bicara tegas.
Kemudian soal kesehatan. Pemkab Kampar pun sudah membikin semua Puskesmas buka 24 jam. Tak jadi soal bagi Jefry kalau lantaran kebijakan itu, anggaran untuk Dinas Kesehatan meningkat. “Jangankan Rp 16 miliar. Rp 160 miliarpun tak masalah asal itu untuk kepentingan masyarakat,” hadirin yang mendengar omongan Jefry ini sontak bertepuk tangan.
riauterkini.com
Adalah 10 orang siswa SD yang menjadi perwakilan penerima paket bantuan itu. empat orang dari SDN 01, dari SDN 04 dan 05 masing-masing tiga orang. Mereka, ada yang anak petani, ada pula anak tukang cuci. Bupati Kampar Jefry Noer, Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana dan Kadis Pendidikan Jawahir pun turun tangan memasang sepatu, baju para bocah itu. Eva juga memasangkan langsung kerudung baru buat yang siswi.
Lepas melantik empat Kepala Desa tadi, Jefry langsung mewanti-wanti supaya para kepala desa menganggap kalau jabatan yang baru saja disandang, jangan dijadikan sebagai anugerah. “Tapi jadikanlah amanah. Supaya saudara tidak menjadi pejabat yang harus dilayani. Jadilah pelayan masyarakat,” pinta Jefry saat didaulat memberikan arahan.
Saat ini kata Jefry, Pemkab Kampar punya misi yang teramat berat; mewujudkan Lima Pilar Pembangunan yang dikerucutkan menjadi Tiga Zero. Zero Kemiskinan, Pengangguran dan Rumah Kumuh.
Sukses atau tidak program Lima Pilar tadi kata Jefry, tergantung pada komitmen bersama. komitmen pemerintah hingga ke Rukun Tetangga dan masyarakat. “Peran Kepala Desa sangat penting untuk mewujudkan program Lima Pilar itu. Sosialisasikan dan kemudian semangati masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan program pembangunan yang sedang kita gesah,” pintanya.
Kalau Kepala Desa sudah membikin surat tanah mahal, rekomendasi KTP dan biaya administrasi lainnya mahal, itu sama saja si Kepala Desa tidak mendukung program Pemkab Kampar. Boro-boro mendukung, ulah si Kepala Desa tadi justru akan memancing antipasti masyarakat.

Kalau mau sejahtera katanya, Kepala Desa musti inovatif. Musti punya jiwa enterpreneur. “Bikin lah usaha. Mau pertanian, perikanan atau peternakan, tak jadi soal. Kalau ilmunya belum ada, ikutlah pelatihan P4S di Kubang,” kata Jefry.
Pokoknya kata Jefry, masyarakat Kampar yang tulang rusuknya tidak panjang pasti akan sejahtera. Sebab itu tadi, sejak 2012 lalu, Pemkab Kampar sudah membikin program peningkatan ekonomi lewat pelatihan dan kemudian dipinjami dana bergulir. “Tapi kalau tulang rusuknya panjang alias pemalas, ya nggak bakalan sejahtera,” katanya.
Sama halnya pada momen pelantikan kepala desa di Kecamatan Bangkinang, Tapung dan Tapung Hulu, Jefry juga mengingatkan kepada semua masyarakat dan penyelenggara pendidikan, bahwa saat ini, biaya pendidikan dari SD hingga SMA sudah gratis.
Tak ada yang namanya pungutan ini itu. “Jangan ada saya dengar pungutan untuk uang bangku, daftar ulang dan segala macamnya. Kalau ketahuan ada yang melakukan itu, tanggung sendiri akibatnya,” Jefry bicara tegas.
Kemudian soal kesehatan. Pemkab Kampar pun sudah membikin semua Puskesmas buka 24 jam. Tak jadi soal bagi Jefry kalau lantaran kebijakan itu, anggaran untuk Dinas Kesehatan meningkat. “Jangankan Rp 16 miliar. Rp 160 miliarpun tak masalah asal itu untuk kepentingan masyarakat,” hadirin yang mendengar omongan Jefry ini sontak bertepuk tangan.
riauterkini.com
Artikel Terkait:
0 komentar :
Posting Komentar