BinTas Melayu-Dua tahun belakangan Ukraina memang digoyang prahara. Mulai dari
gejolak politik dan sosial mewarnai negara berbendera biru-kuning itu.
Ukraina memanas. Sekitar 450 ribu orang unjuk rasa di Ibu Kota Kiev menentang keputusan Presiden Viktor Yanukovych ogah menjalin hubungan bilateral lebih erat dengan Uni Eropa. Dia tidak mau mengkhianati perjanjian perdagangan dengan Rusia seperti dilansir BBC (2/12).
Hingga menjelang pekan kedua Desember, huru hara tak kunjung mereda dan malah semakin gencar.
Sudah sejak akhir bulan lalu keputusan ini diambil Yanukovych menyebabkan kemarahan massa.
Ratusan pegiat menghabiskan malam di Lapangan Kebebasan sementara lainnya membuat barikade di balai kota. Mereka memblokir gedung-gedung pemerintahan dan menyiapkan diri dalam protes lebih besar menuntut pengunduran diri pemerintah.
Juru bicara parlemen Volodymyr Rybak mengatakan bakal ada pembicaraan antara pemerintah dengan oposisi hari ini. Sementara pemimpin oposisi Vitali Klitschko mengatakan menyayangkan sikap Yanukovych menolak tawaran kerjasama dengan Uni Eropa. "Kami harus bisa menggerakkan rakyat agar menyatakan aspirasinya," ujar dia.
Lantaran pemblokiran banyak pegawai pemerintah tidak bisa mencapai kantor. Ahad lalu bentrokan sempat terjadi antara demonstran dengan polisi huru hara menyebabkan beberapa orang terluka.
Tak hanya gejolak politik, Juli massa melempari dan membakar sebuah kantor polisi di sebelah selatan Ukraina karena marah lantaran polisi menolak menangkap salah satu dari dua polisi yang diduga memperkosa seorang perempuan 29 tahun.
Warga di Vradiyevka, sekitar 330 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Kiev, mengancam akan terus memprotes sampai polisi itu ditahan. Massa merusak jendela, pintu, dan membakar gedung kantor polisi itu. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata, seperti dilansir surat kabar Russia Today (4/7).
Kasus ini menjadi sorotan warga Ukraina di tengah masalah korupsi, lemahnya hukum dan pemerintah sejak Yanukovych naik jabatan tiga tahun lalu.
Perempuan diperkosa itu mengaku dia sedang berjalan pulang ke rumah dari sebuah bar Rabu malam lalu ketika dia ditarik masuk ke dalam mobil dan dibawa ke hutan lalu diperkosa dan dipukuli secara brutal oleh dua polisi dan seorang sopir. Perempuan itu kini dirawat di rumah sakit karena luka serius. Tulangnya kepalanya retak dan badannya penuh lebam.
Satu polisi dan sopir telah ditahan tapi polisi kedua masih berkeliaran bebas. Menurut perempuan itu polisi kedua itulah yang menjadi pelaku utama penganiayaan. Polisi mengatakan polisi kedua itu tengah bertugas ketika kejadian itu terjadi.
Namun korban yang bernama Irina Krashkova mengatakan polisi berbohong.
"Itu bohong. Saya tahu seratus persen dia ada saat kejadian. Kenapa? Karena dialah yang pertama memperkosa saya. Dia juga memukuli saya," kata Krashkova di rumah sakit.
Dua pejabat polisi senior dan seorang jaksa sudah dipecat dari jabatannya karena gagal melaksanakan tugasnya mengatasi kasus ini. Presiden Yanukovych telah memerintahkan penyelidikan atas kasus ini dan Menteri Dalam Negeri Vitaly Zakharchenko telah dipanggil oleh parlemen Ukraina.
Demi mendapatkan pemerintahan lebih baik, warga bersikeras bergabung dengan Uni Eropa dan Yanukovych telah memanggil kembali delegasi Uni Eropa kembali merundingkan perjanjian dagang.
merdeka.com
Artikel Terkait:

0 komentar :
Posting Komentar